hero-image
Mobee Indonesia
June 16, 2025

Fenomena Mobil Bekas 0 Kilometer yang Sedang Populer

Tren mobil bekas 0 kilometer makin marak dan menjadi bahan pembicaraan. Meskipun istilah ini terlihat kontradiktif, kondisi legalnya adalah "bekas", namun secara fisik mobil ini belum pernah atau hampir tidak pernah digunakan (jarak tempuh di bawah 100 km).


Menurut laporan terkini dari CNBC Indonesia, fenomena ini mulai muncul di pasar Indonesia, menyusul gelombang serupa di China.


Mengapa Tren Ini Muncul?


šŸ“ˆ 1. Praktik Penjualan dan Registrasi


Sama seperti tren di China, mobil asal dealer yang "test drive unit", stok pameran, atau unit batal beli secara resmi sudah didaftarkan sebagai mobil bekas. Padahal, mobil-mobil tersebut belum pernah melaju di jalanan.


2. Dealer dan Produsen yang Ingin Capai Target


Dikutip oleh detikOto, pabrikan dan dealer yang memburu target penjualan kadang mendaftarkan mobil baru ke dealer afiliasi. Setelah itu, unit dijual via platform bekas demi menghilangkan stok ā€œmenganggurā€ tanpa melakukan pengiriman fisik.


3. Konsumen Tertarik Harga Lebih Rendah


Sebagian pembeli tertarik karena harga mobil bekas 0 km bisa 30% lebih murah dibanding harga baru cnbcindonesia.com+15oto.detik.com+15oto.detik.com+15. Namun, diskon semacam ini membutuhkan pengecekan ekstra—apakah garansi masih berlaku, atau sudah berlalu sejak registrasi awal?


Ciri‑ciri Mobil Bekas 0 Kilometer


  1. Jarak tempuh sangat rendah (< 100 km) atau bahkan nol.
  2. Catatan servis hampir kosong—tidak pernah servis rutin.
  3. STNK dan BPKB sudah terbit atas nama pembeli pertama.
  4. Garansi pabrikan sudah berjalan sejak awal registrasi, bukan saat pembelian akhir oto.detik.comoto.detik.com.


Risiko yang Harus Diwaspadai


  1. Garansi pendek
  2. Garansi biasanya mulai dari tanggal registrasi pertama, bukan pembelian Anda. Bisa jadi sudah setengah habis sebelum Anda terima mobil.
  3. Distorsi harga pasar
  4. Data penjualan menjadi bias karena mobil ā€œ0 km bekasā€ menghitung angka sebagai bekas, meski fisiknya baru. Ini bisa menyesatkan pembeli dan investor oto.detik.com.
  5. Risiko legal dan utang tersembunyi
  6. Bisa ada catatan kredit atau utang dealer yang belum lunas, ditanggung pembeli berikutnya. Bahkan, subsidi atau pajak progresif bisa jadi lebih tinggi oto.detik.com+15oto.detik.com+15oto.detik.com+15.


Tips Aman Membeli atau Menjual Mobil Bekas 0 Km


āœ… Jika Anda Membeli

  1. Cek nomor VIN dan STNK: Verifikasi apakah registrasi terjadi sebelum pemilik pertama.
  2. Teliti sisa garansi: Pastikan masa garansi masih utuh saat Anda akad.
  3. Gunakan jasa platform terpercaya: Di platform jual mobil bekas seperti Mobee Cars, mobil semacam ini sudah diperiksa detail.


āœ… Jika Anda Menjual Mobil Bekas

Tren mobil 0 km menimbulkan persaingan bagi penjual mobil bekas tradisional. Untuk tetap unggul:

  1. Tonjolkan riwayat detail mobil Anda: servis berkala, bebas tabrakan, ganti suku cadang.
  2. Gunakan platform jual mobil online seperti Mobee Cars agar proses jual mobil cepat dan aman dilakukan.


Kesimpulan


Fenomena mobil bekas 0 km mencerminkan lanskap pasar otomotif yang penuh kreativitas dan risiko. Konsumen yang tahu cara teliti bisa mendapatkan mobil nyaris baru dengan harga lebih ringan. Namun, risiko legal, garansi, dan distorsi pasar tetap ada.

Bagi penjual, persaingan semakin ketat. Pastikan kamu menggunakan keunggulan seperti kelengkapan dokumen dan transparansi kondisi jika ingin berhasil jual mobil online di platform profesional seperti Mobee Cars.


Baca Juga:

  1. šŸ” Pentingnya Inspeksi Sebelum Membeli Mobil Bekas
  2. 🧾 Dokumen Penting yang Diperlukan untuk Menjual Mobil Anda
  3. šŸ’” Cara Menghindari Penawaran Rendah Saat Menjual Mobil di Indonesia


#Tags

Gomo Cars Indonesia is apart of Mobility Technologies Sdn Bhd
Terms of Use | Privacy Policy
Hak Cipta Ā© 2023-2025 PT. Gomo Cars Indonesia. Seluruh Hak Dilindungi. Didirikan pada tahun 2023, Mobee Cars telah memberikan nilai lebih baik kepada 98% penjual mobil, dan 75% dealer kami telah berkembang bersama kami sejak hari pertama.